Dikatakan anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Fahira Idris, tren penurunan kasus dalam beberapa bulan terakhir tidak boleh membuat kita lengah apalagi abai.
"Peningkatan kasus klaster perkantoran menandakan ada penurunan konsistensi dan kedisiplinan dalam menegakkan protokol kesehatan. Setahun lebih ini, langkah dan pengorbanan kita untuk mengendalikan pandemi sudah cukup panjang dan berat. Jangan sampai kita lengah apalagi abai,†ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/4).
Selain itu, kata Fahira, tahapan vaksinasi yang sedang berlangsung saat ini justru mengharuskan kita semua termasuk yang sudah divaksin untuk lebih taat jalankan protokol kesehatan agar kekebalan kelompok lebih cepat terwujud.
Menurutnya, kurva ideal dalam penanggulangan Covid-19 adalah dari tinggi kemudian melandai dan terus menurun. Artinya, posisi kurva kasus positif yang melandai dan diikuti dengan turunnya tingkat
Bed Occupancy Rate (BOR) dan positive rate semaksimal mungkin harus dipertahankan.
Karena jika kurva yang sudah melandai kemudian menjadi naik lagi akibat lonjakan kasus maka upaya penanggulangan dan pengendalian Covid-19 akan lebih berat.
Lanjutnya, jika masyarakat ingin benar-benar pandemi ini terkendali, maka syaratnya kita semua harus konsisten tegakkan protokol kesehatan dan tidak euforia dengan vaksinasi.
“Sikap yang paling harus kita hindari saat ini adalah euforia vaksinasi Covid-19. Kalau kita euforia, biasanya akan diikuti oleh turunnya disiplin jalankan protokol kesehatan dan pelonggaran berbagai pembatasan,†pungkas Fahira.
BERITA TERKAIT: