Kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, ibarat dari lidah turun ke hati, siapapun yang pernah menimmati kuliner nusantara, pasti akan menyempatkan diri berwisata ke Indoneisa.
Lewat berbagai macam kuliner yang dimiliki Indonesia, kata Sandiaga wisatawan akan kembali datang dan berlibur ke Indonesia. Beragam kuliner khas Nusantara merupakan identitas nasional. Sehingga tidak hanya harus dipertahankan, tetapi juga dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kami pada prinsipnya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat bersemangat, bahwa ini (kuliner) adalah
nation identity," kata Sandiaga Uno saat melakukan rapat virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, pada Senin kemarin (19/4).
"Kalau kita lihat total produk kuliner Indonesia ini ada 27,5 miliar dolar AS per tahun, ini naik terus kontribusinya, seperti ekspor kuliner 6,86 persen, total tenaga kerjanya juga besar 2,2 juta, namun kita di peta dunia belum masuk
top five," imbuhnya.
Mendapat penjelasan itu, Luhut meminta Sandiaga untuk membangun satu industri rendang berskala dunia. Produk hasil olahan tersebut nantinya akan diekspor ke sejumlah negara potensial kedatangan wisatawan, seperti Timur Tengah, Afrika, Tiongkok dan Australia.
"Pak Sandi tolong bikin aja satu industri rendang ekspor di setiap negara," pinta Luhut.
"Bisa Pak, kita punya beberapa pengusaha yang sudah
ready to go, kemasannya juga bagus, memiliki konsekuensi dan kualitas yang bagus," jawab Sandiaga.
"Maksud saya ada satu atau dua produk yang bisa kita mainkan di Dubai lho. Kita langsung
launching di sana lho," kata Luhut lagi.
Sandiaga pun menyanggupi permintaan Luhut. Tidak hanya rendang, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu siap memperkenalkan ribuan jenis rempah yang dimiliki Indonesia dalam pameran
Indonesia Spices of The World di World Bank Expo Dubai.
"Soal rempahnya juga Pak, karena kita dari Sabang sampai Merauke itu semua punya rempah. Jadi kalau kita lihat inilah bumbu masakan kita, mulai dari makanan sampai kepada perawatan tubuh, kita adalah mother of all spices-lada, cengkeh, kayu manis, pala, valila, jahe, kunyit, ada semua," bebernya.
Selain pameran, Sandiaga memastikan pihaknya akan meningkatkan ekspor bumbu, membuka gerai, serta mengajak semua diaspora di sejumlah negara untuk menghadirkan kuliner khas Indonesia.
Hal tersebut, sejalan dengan program Kemenparekraf dalam menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Tujuan kuliner kita ini adalah 'dari lidah, turun ke hati', kalau hatinya udah cinta, ya dia akan juga berwisata. Jadi destinasi wisata gastronomi akan kita dorong ke depan," jelas Sandiaga.
"Terakhir, yang akan menjadi
game changer adalah kita bisa dapat subsidi pengiriman, diskonnya sekitar 30 persen, ini kalau misalnya Garuda bisa kerjasama, restoran di luar negeri punya bumbu segar yang konsistensinya bisa terus dijaga," pungkas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
BERITA TERKAIT: