Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran berharap, kebijakan menteri baru bisa sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dalam upaya pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Kita berharap menteri mau membuka ruang untuk berdiskusi dengan seluruh stakeholders," ujar Maulana kepada wartawan, Rabu (23/12).
Maulana mengatakan, ruang diskusi diperlukan untuk mengetahui perkembangan industri pariwisata. Masukan pelaku usaha tersebut nantinya dapat menjadi kebijakan yang tepat untuk memulihkan sektor pariwisata.
Pasalnya, kata dia, selama pandemi Covid-19 sektor pariwisata dinilai yang paling banyak tertekan.
"Paling penting adalah me-matching-kan pelaku usaha dengan program," katanya.
Oleh karena itu saat ini tidak diperlukan kebijakan baru yang tidak diperlukan. Maulana menegaskan bahwa kondisi saat ini bukan dalam kondisi normal sehingga kebijakan yang dibuat dalam rangka penyelamatan.
"Ini bukan dalam tahap berkreasi tapi dalam rangka penyelamatan, jadi harus ditanya dulu sejauh mana kondisinya," demikian Maulana.
BERITA TERKAIT: