Pertimbangan itu, menyusul adanya dua posisi menteri yang kosong karena terseret kasus korupsi dan diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pengamat politik Rico Marbun menilai ada pertimbangan penting yang sedang dipikirkan presiden dalam merombak kabinetnya, yakni banyaknya parpol koalisi yang menyuarakan capres 2024 di tahun pertama Jokowi dilantik bahkan sebelumnya.
“Presiden belum dilantik, parpol pendukungnya sudah menyuarakan Capres 2024. Wacana pertarungan 2024 di zaman SBY dan Mega tak sekeras sekarang. Belum setahun, wacana pengganti beliau di 2024 sudah sangat kuat,†ucap Rico Marbun dalam acara diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan, bertajuk "
Reshuffle Kabinet: Mencari Menteri Hebat", Selasa (15/12).
Adanya wacana sosok pengganti Presiden Joko Widodo di awal pemerintahannya untuk 2024, menjadi pertimbangan Jokowi untuk memilih pembantunya yang betul-betul ingin bekerja bukan semata-mata untuk kepentingan 2024.
“Kalau saya jadi Jokowi saya akan berpikir ini yang menjadi menteri apakah kursinya dipakai untuk ancang-ancang 2024 atau memang untuk kerja,†katanya.
Menurutnya, sebagian besar nama menteri Jokowi sudah masuk dalam bursa-bursa calon presiden 2024. Jokowi tengah menimbang hal tersebut untuk menentukan pembantunya mengisi kekosongan kabinet.
“Menurut saya kalau kegaduhan jelang 2024 itu tidak bisa beliau jawab dari posisi menteri yang baru akan menimbulkan kesulitan sendiri nanti,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: