Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

JK Sebut Ada Kekosongan Kepemimpinan, Sufmi Dasco: Kekosongan Di Tingkat Mana?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 23 November 2020, 12:53 WIB
JK Sebut Ada Kekosongan Kepemimpinan, Sufmi Dasco: Kekosongan Di Tingkat Mana?
Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad/Net
rmol news logo Mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla menyatakan demokrasi di Indonesia tengah menurun lantaran adanya kekosongan kepemimpinan dalam menyerap aspirasi masyarakat.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan bahwa JK tidak menyebutkan hal tersebut. Dia justru mempertanyakan kekosongan apa dan di tingkat mana yang dimaksud JK.

"Saya tidak mau terlalu banyak komentar, karena menurut yang saya dengar, kepemimpinan yang kosong itu tidak ada statement-nya," kata Dasco di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (23/11).

"Kekosongan kepemimpinan itu di tingkat mana? Apakah kepemimpinan di tingkat nasional, kepemimpinan alim ulama, atau kepemimpinan daerah? Karena itu tidak diperjelas," tuturnya menambahkan.

Dasco menambahkan, untuk tidak memperkeruh kondisi, seharusnya masyarakat dan tokoh bangsa mengajak masyarakatnya memerangi pandemi Covid-19.

"Kalau menurut saya apapun itu masing-masing pemimpin yang ada di bidangnya masing-masing, marilah kita mengajak pengikutnya sama-sama untuk memerangi pandemi. Bagaimana pemimpin di bidangnya masing-masing kemudian meneladani dan kemudian mengajak pengikutnya untuk taat terhadap protokol Covid-19," tutupnya.

Dalam Webinar Kebangsaan Pra Munas PKS ke V, Jumat lalu (20/11), JK menyatakan ada kekosongan kepemimpinan di tubuh ormas dan parpol Islam. Sehingga terkait pimpinan ormas FPI Habib Rizieq Shihab seolah menjadi permasalahan yang hebat, membuat aparat kepolisian hingga TNI turun tangan.

"Kenapa itu terjadi, ini menurut saya karena ada kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas. Adanya kekosongan itu, begitu ada pemimpin yang karismatik, katakanlah karismatik, begitu, atau ada yang berani memberikan alternatif, maka orang mendukungnya. Ini suatu menjadi, suatu masalah, Habib Rizieq itu adalah sesuatu indikator bahwa ada proses yang perlu diperbaiki dalam sistem demokrasi kita," imbuh dia.

Menurutnya, ini tantangan bagi parpol berbasis agama, teruma yang memiliki perwakilan di Parlemen.

"Kenapa ratusan ribu orang itu begitu, kenapa dia tidak percayai DPR untuk berbicara? Kenapa tidak lebih percaya partai-partai terkhusus partai Islam untuk mewakili masyarakat itu? Kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan ya punya aspirasi? Itu pertanyaannya yang sangat penting untuk kita evaluasi," kata JK. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA