"DPC Partai Gerindra Kota Surabaya sudah melakukan komunikasi politik dengan partai-partai pengusung Machfud Arifin. Mereka sudah sepakat pendamping Pak Machfud adalah Mujiaman," kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad, saat dikonfirmasi
Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (25/8).
"DPD hanya menerima laporan endingnya saja bahwa partai-partai pengusung sudah sepakat mengusung Mujiaman sebagai pendamping Machfud Arifin," imbuh politisi asal Pasuruan.
Diakui Sadad, penunjukan Mujiaman sebagai cawawali Kota Surabaya dinilai sudah tepat dan yang terbaik. Alasannya, Mujiaman seorang profesional murni dan tidak memiliki afiliasi dengan partai-partai pengusung sehingga tidak menimbulkan resistensi.
"Menurut saya pribadi, pemilihan Mujiaman sudah tepat. Karena backgroundnya profesional sehingga tidak ada sentimen kepartaian yang memungkinkan
win win solution tidak berafiliasi dengan partai politik manapun," tegas wakil ketua DPRD Jatim ini.
Di singgung soal peluang Ahmad Dhani ikut meramaikan Pilkada Kota Surabaya yang sudah tertutup usai kepastian Mujiaman menjadi pendamping Machfud Arifin. Dengan diplomatis Sadad mengatakan bahwa Ahmad Dhani bukan maju menjadi wakil walikota tetapi walikota.
"Pascapeluang maju sebagai Walikota Surabaya tertutup, Mas Dhani sudah tidak berkeinginan untuk menjadi Wakil Walikota Surabaya," ungkapnya.
Ditambahkannya, peluang Ahmad Dhani maju di Pilkada Kota Surabaya kian tipis setelah musisi kondang itu tersangkut kasus insiden jelang Pilpres 2019 lalu, sehingga dia harus menjalani hukuman.
Hal itulah yang mempengaruhi langkah-langkah komunikasi politik termasuk rencana meramaikan Pilkada Kota Surabaya 2020.