Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prabowo Digadang Jadi Mentan, Iwan Sumule: Lebih Baik Gerindra Tarik Diri Dari Koalisi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Minggu, 12 Juli 2020, 07:59 WIB
Prabowo Digadang Jadi Mentan, Iwan Sumule: Lebih Baik Gerindra Tarik Diri Dari Koalisi
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net
Prabowo Digadang Jadi Mentan, Iwan Sumule: Lebih Baik Gerindra Tarik Diri Dari Koalisi

RMOL. Penunjukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai leading sector food estate oleh Presiden Joko Widodo seolah menyiratkan akan adanya pergeseran posisi ketua umum Partai Gerindra itu ditarik menjadi Menteri Pertanian.

Jabatan sebagai Menteri Pertanian disebut-sebut akan membuat Prabowo Subiato lebih mendekatkan diri dengan rakyat dan memperjuangkan nasib para petani.

Baca: Menteri Pertanian, Jalan Bagi Prabowo Subianto Galang Kedekatan Dengan Rakyat

Namun demikian, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menilai Prabowo Subianto lebih baik mengajak Gerindra untuk menarik diri dari pemerintah.

“Tidak etis menggeser menteri, apalagi itu ketua umum. Lebih baik Gerindra menarik diri dari koalisi kalau Prabowo digeser dari Menhan,” terangnya kepada redaksi, Minggu (12/6).

Jika sebatas untuk mengelola pertanian dengan baik, ketua DPP Partai Gerindra itu mengatakan bahwa partainya punya banyak stok mumpuni. Salah satunya, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon yang merupakan ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Bahkan jika memang Gerindra dianggap dibutuhkan di pemerintahan ini, semestinya sejak awal diberi pos di bidang-bidang ekonomi untuk mengatasi kebocoran-kebocoran yang selama ini didengungkan. Sehingga kebcoran yang kini terjadi bisa segera ditambal.

“Kalau Gerindra memang dibutuhkan, mestinya pos menteri ditambah, bukan digeser. Untuk memudahkan koordinasi dan eksekusi kebijakan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Iwan Sumule tidak ingin Prabowo Subianto dan Gerindra menjadi bagian dari pemerintahan yang berpotensi gagal membawa negeri menuju kemajuan dan memakmurkan rakyat.

Menurutnya, untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur seperti amanat konstitusi dibutuhkan sebuah kepemimpinan yang kuat. Sementara yang ada saat ini, kata Iwan Sumule, adalah rezim yang kagetan.

Artinya, pemimpin tidak paham dengan masalah yang ada, sehingga tidak ada formula jitu untuk keluar dari krisis.

“Rezim ini mesti disingkirkan sebelum rakyat dan negara terpuruk ke dalam jurang kebangkrutan, hancur berkeping-keping,” ujarnya.

Menurutnya, jika sampai negara hancur, maka itu sama saja telah mengkhianati perjuangan para pendiri bangsa yang telah mengorbankan tetesan darah menyatukan NKRI.

Sementara menanggapi bahwa posisi Mentan bisa membuat Prabowo bisa menggalang kekuatan pilpres, Iwan Sumule menegaskan bahwa pilpres masih jauh. Lebih baik semua fokus untuk mengatasi masalah krusial yang sedang bertumpuk pada rakyat.

“Apalagi pandemik Covid-19 ini belum mampu ditanggulangi secara maksimal. Dan akibatkan ekonomi rakyat dan negara terpuruk,” tegasnya.

“Saya berharap ke depan Indonesia dapat memiliki pemimpin yang kuat,” tutup Iwan Sumule. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA