Secara khusus kinerja Heri Amalindo sebagai Bupati PALI pun dinilai cukup memuaskan. Sehingga elektabilitasnya dinilai masih sulit disaingi kandidat lain dalam kontestasi Pilkada Serentak 2020.
Dijelaskan Direktur Eksekutif LPI, Zainul Rifqi, permasalahan Kabupaten PALI saat ini masih seputar persoalan pertanian/perkebunan dan pengangguran serta kemiskinan.
“Ketiga persoalan ini harus menjadi program prioritas yang diakomodir ke dalam APBD Kabupaten PALI untuk membuat program kerja pemerintah Kabupaten,†katanya saat konferensi pers hasil survei Pra Pilkada Kabupaten PALI, Sabtu (11/7).
“Di antara sepuluh nama tokoh Kabupaten PALI, tokoh yang dianggap sudah sangat populer dikalangan masyarakat adalah Heri Amalindo 99,8 persen, Devi Harlanto 61,0 persen, Asri AG 55 persen, Rizal Kennedy 53 persen. Selain dari keempat nama tokoh tersebut masih dibawah 50 persen,†tambahnya.
Untuk tingkat elektabilitas, pertanyaan spontan (top of mind) atau tertutup, 89,5 persen pemilih sudah menentukan pilihan dan 20,5 persen belum menentukan.
â€Jika pemilihan Bupati PALI dilaksanakan hari ini, Heri Amalindo (punya peluang) dipilih sebesar 57,8 persen. Selisih cukup jauh dari Devi Harianto yang berada di urutan kedua yakni hanya sebesar 8 persen. Sementara nama-nama tokoh lain juga sudah ada yang muncul, akan tetapi masih dibawah angka 5 persen (margin of error),†bebernya.
Kemudian elektabilitas Heri Amalindo juga jauh lebih tinggi dengan rentang angka 68-75 persen dengan kandidat lainnya.
Dipaparkan Zainuk, secara
head to head antara pasangan Heri Amalindo-Soemarjono dengan Devi Harianto-Irwan, maka posisi pasangan Heri Amalindo 72,3 persen, selisih 61 persen dari Pasangan Devi Harianto-Irwan yang dipilih hanya sebesar 11,3 persen. Sedangkan suara mengambang dalam simulasi ini sebesar 16,5.
“Jika terjadi Heri Amalindo-Soemarjono melawan kotak kosong, maka pasangan ini dipilih 75 persen, hanya 6 persen yang menyatakan akan memillh kotak kosong. Sedangkan pemilih yang mengambang dalam simulasi ini sebesar 19 persen,†jelasnya
Dilihat hasil survei Pilkada PALI hari ini, belum ada nama-nama tokoh yang dianggap cukup kuat untuk bersaing ketat melawan petahana Heri Amalindo.
"Akan tetapi mengingat rentang waktu pelaksanaan Pilkada yang masih cukup panjang (5 bulan) dan tahapan pendaftaran calon belum dimulai, maka semua kandidat masih mempunyai peluang dan kesempatan yang sama dan semua masih kemungkinan masih bisa terjadi,†pungkasnya.
Sementara itu, Peneliti LPI, Adison memaparkan, tujuan dari hasil survei ini untuk melihat opini publik secara langsung terkait kinerja serta elektabilitas dan popularitas daripada calon kandidat kepala daerah.
“Hasil survei kami lakukan dengan turun ke lapangan mulai 25 Juni sampai 2 Juli 2020, selama tujuh hari berturut-turut menggunakan sistem aplikasi GPS,†katanya.