Kerja-kerja yang dilakukan BIN di antaranya memetakan perkembangan kasus Covid-19 maupun memberikan fasilitas laboratorium rapid test untuk masyarakat, penyemprotan disinfektan ke sejumlah titik keramaian, hingga memberikan edukasi terkait bahaya virus Sars-Cov2 ini.
Peran-peranan tersebut yang kemudian diapresiasi oleh pengamat intelijen Ridlwan Habib. Menurutnya, apa yang dikerjakan BIN itu tidak menyalahi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) intelijen. Sebab konsep koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pasti telah dilakukan BIN.
“Jadi saling melengkapi. Dan yang utama masyarakat jadi terbantu,†ujar Ridlwan Habib melalui keterangan tertulis yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (23/5).
Dalam mengahadapi Covid-19 ini, Ridlwan menilai hasil analisis BIN terkait siklus pandemik dan jumlah korban sangat mendukung upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah.
"Karena tugas intelijen selain meramalkan masa depan, juga melakukan upaya pencegahan ancaman,†ujar alumni S2 Kajian Strategi Intelijen Universitas Indonesia ini.
Bahkan, Ridlwan menyebutkan, upaya Kepala BIN Budi Gunawan yang merangkul relawan Sandiaga Uno juga dinilai tepat.
"Di saat wabah seperti ini Indonesia perlu kompak, sisa-sisa Pilpres yang sudah lama berlalu harus ditinggalkan. Langkah Pak BG itu strategis dan taktis bagi masa depan Indonesia,†katanya.
"Jadi, intelijen sebagai organisasi boleh dan sah muncul ke permukaan manakala ada situasi darurat seperti Corona ini, langkah BIN ini sudah benar,†demikian Ridlwan Habib.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: