Faktanya, pada 3 bulan pertama 2020 atau triwulan I ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 2,9 persen. Capaian ini bisa terbilang melambat jika dibandingkan dengan perolehan periode yang sama pada 2019, yakni sebesar 5,07 persen.
Hal ini yang kemudian disinggung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dalam peringatan malam Nuzulul Quran, yang digelar via
video conference, Sabtu (9/5).
Dalam kesempatan tersebut ia mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dijadikan kebijakan mitigasi penyebaran Covid-19 sebagai sebab turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2020 ini.
"Kita lihat PSBB juga menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi 2,9 persen," ucap Airlangga Hartarto.
Meski menurun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengaku bersyukur. Karena
growth Indonesia tidak separah negara lain yang lebih rendah.
"Tentu dibandingkan negara-negara yang terdampak Covid, kita adalah satu dari empat negara yang masih positif. Sehingga kita masih bisa bersyukur bahwa kita masih bisa tumbuh di atas 0 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga Hartarto mengajak kepada masyarakat untuk tetap berikhtiar melawan Covid-19. Di samping pemerintah yang juga terus berusaha menjamin kehidupan dan ekonomi masyarakat tetap berjalan.
"Dampak dari kesehatan ini pemerintah jaga, melalui jaring pengaman sosial untuk masyarakat. Disertai dengan terus berdoa agar musibah segera berlalu," demikian Airlangga Hartarto.
BERITA TERKAIT: