Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mulfachri Harus Dirangkul, Jabatan Yang Pas Tetap Wakil Ketua Umum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 12 Februari 2020, 17:57 WIB
Mulfachri Harus Dirangkul, Jabatan Yang Pas Tetap Wakil Ketua Umum
Mulfachri Harahap/Net
rmol news logo Demokrasi di internal PAN patut diapresiasi. Pasca Pilpres 2019, partai berlambang matahari ini satu-satunya partai politik yang menggelar pemilihan ketua umum dengan sistem voting.

Selebihnya, tidak ada dinamika, yaitu memilih ketum parpol secara aklamasi. Bahkan, banyak parpol sedari awal memang disetting dengan calon tunggal.

"Ini positif, meski pada akhirnya Zulkifli Hasan membuat rekor baru, ketum PAN dua periode," kata analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra, Rabu (12/2).

Di sisi lain, Zulkifli Hasan diminta bersikap negarawan. Yaitu merangkul kompetitornya di kongres. Terutama pesaing utamanya Mulfachri Harahap.

Bagaimanapun, mantan ketua Fraksi PAN DPR RI itu adalah kader utama yang ikut membesarkan PAN di garis depan. Dan saat pemilihan, dia juga meraih suara signifikan yaitu 225 suara dari total 565 suara.

"Saya kira jabatan yang pas tetap wakil ketua umum. Kalau ditarok di Dewan Kehormatan atau Majelis Pertimbangan Partai, itu malah dibuang, karena bukan pengurus harian," ujar Iwel Sastra.

Zulkifli Hasan sudah meminta Hatta Rajasa sebagai ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN. Sementara ketua Dewan Kehormatan PAN belum ditentukan. Periode lalu, jabatan itu diemban pendiri partai Amien Rais.

Ditambahkan Iwel Sastra, tidak hanya Mulfachri Harahap, menjelang Pilkada serentak 2020, dan menyongsong Pemilu 2024, PAN harus kompak dan solid, untuk itu Zulkifli Hasan disarankan juga merangkul Asman Abnur dan Dradjad H. Wibowo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA