Ketua Komisi B, DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, menjelaskan penolakan sejumlah anggota dewan tersebut kebanyakan dilatarbelakangi karena Formula E tidak dimasukkan kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) .
"Memang betul tidak ada (RPJMD). Namun Ini program strategis Gubernur," ungkapnya saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/2).
Abdul Aziz pun merasa aneh jika ada Anggota dewan yang meminta Formula E dibatalkan mengingat sesungguhnya sudah ada Komitmen Fee yang dibayarkan dan jumlahnya pun tidak sedikit.
"Seandainya dibatalkan, amat disayangkan karena DKI sudah membayar komitmen fee. Justru kalau dilaksanakan hitungan kami akan mendorong pariwisata DKI," ujar politikus PKS itu.
Abdul Aziz mengatakan demikian bukan tanpa alasan, mengingat Formula E merupakan event berskala Internasional yang dapat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
"Dewan harus terbuka juga. Liat kalau ini bisa berhasil. Akan menarik pariwisata di DKI. Jadi Indonesia bukan cuma Bali saja," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: