Andi Arief Dan Rachland Nashidik Akan Sambangi PTIK Minta Klarifikasi Soal Harun Masiku

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 29 Januari 2020, 14:31 WIB
Andi Arief Dan Rachland Nashidik Akan Sambangi PTIK Minta Klarifikasi Soal Harun Masiku
Andi Arief dan Rachland Nashidik/Net
rmol news logo Dua politikus Partai Demokrat Andi Arief dan Rachland Nashidik atas nama hati nurani dan kesadaran politik demokratik mendesak aparat penegak hukum membuka perjalanan dan keberadaan tersangka Harun Masiku.

Andi dan Rachland dalam keterangan pers siang ini, Rabu (29/1) menyebutkan, pers Indonesia khususnya Tempo telah dengan berani menunjukkan komitmennya pada kebenaran dengan "mengambil alih" investigasi kasus Harun Masiku yang seharusnya bisa dilakukan penegak hukum.

Saat aparat hukum dan otoritas politik menyampaikan Masiku berada di luar negeri, laporan Tempo justru menyampaikan temuan berbeda.

Pada saat OTT tim KPK yang menyasar Komisioner KPU Wahyu Setiwan dkk tanggal 8 Januari 2020, Harun ternyata ada di Jakarta. Dia dibawa seseorang ke Komplek Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dari tempat itu kemudian dia hilang hingga hari ini.

"Dan anehnya aparat hukum tidak kelihatan menaruh perhatian pada laporan Tempo tersebut," ujar Andi dan Rachland.

Untuk itu, KPK dan Polri didesak untuk melakukan langkah yang seharusnya sejak awal cepat diambil, yakni memeriksa kebenaran laporan Tempo tersebut.

"Ada apa sebenarnya di PTIK? Kenapa, bila benar laporan Tempo tersebut, Harun Masiku dibawa ke PTIK? Untuk mencegah dan melindunginya dari pencarian KPK? Tapi kenapa di PTIK, yang notabene lembaga pendidikan kepolisian yang terhormat?" ungkap mereka.

Andi dan Rachland akan menunggu satu pekan terhitung dari hari ini, untuk mendapatkan jawaban terang dari aparat hukum.

Apabila setelah itu masih belum ada jawaban, Andi dan Rachland sebagai individu WNI, mewakili hak rakyat untuk tahu, hak kita semua, akan mendatangi PTIK untuk mendapat klarifikasi tentang keberadaan Harun.

"Rakyat tak boleh diam saja," pungkas Andi dan Rachland menutup keterangan pers mereka. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA