Politik Bargaining, Yusril Tolak Jabatan Dewas KPK Karena Kering Kerontang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 17 Desember 2019, 13:53 WIB
Politik Bargaining, Yusril Tolak Jabatan Dewas KPK Karena Kering Kerontang
Yusril Ihza Mahendra/Net
rmol news logo Advokad sekeligus politikus senior Yusril Ihza Mahendra sedang memainkan politik bargaining dengan menolak jabatan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK).

"Jelas saja dia menolak Dewan Pengawas KPK. Posisi tersebut lahan kering kerontang," kata Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni kepada redaksi, Selasa (17/12).

Yusril adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), tentu membutuhkan resources yang besar untuk menjalankan roda organisasi partai.

"Dan tentu di KPK adalah lahan yang sulit dikembangkan resources-nya. Sehingga sudah tepat YIM menolak posisi tersebut," ujar Sya'roni.

Menurutnya, Dewas KPK lebih baik diberikan kepada tokoh-tokoh senior yang tidak memiliki gerbong. Yusril memiliki gerbong PBB.

Ditambahkan Sya'roni, sikap tegas Yusril perlu ditunjukkan untuk menaikkan bargaining politik khususnya di hadapan Presiden Joko Widodo.

"Jika PSI dan Perindo dapat wakil menteri, maka PBB juga layak mendapat posisi tersebut," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA