Seperti diketahui, Golkar akan melaksanakan Munas pada 3-6 Desember 2019 mendatang di Jakarta. Selain Airlangga Hartarto, ada tiga calon lain yang juga mencalonkan diri sebagai Ketum Golkar. Yaitu Bambang Soesatyo alias Bamsoet, Ridwan Hisjam, dan Indra Bambang Utoyo.
Terkait persaingan 4 kandidat Ketum Golkar ini, Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad mengatakan, Munas Golkar nanti dinilai tidak akan terjadi guncangan.
"Sepertinya tidak akan terjadi 'guncangan' dalam Munas Golkar. Statement Presiden Jokowi waktu Ultah Golkar sudah mengingatkan soal itu. Guncangan di Golkar akan berdampak kepada stabilitas dukungannya bagi Pemerintahan Jokowi," ucap Nyarwi Ahmad kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/11).
Apalagi, kata Nyarwi, budaya politik di elite Golkar cenderung mendengarkan dan mengikuti keinginan rezim atau pemerintahan yang sedang berkuasa.
"Kecil kemungkinan terjadi guncangan kepemimpinan dalam Golkar," sambungnya.
Dari keempat calon Ketum tersebut kata Nyarwi, Airlangga punya peluang lebih besar untuk kembali memimpin Partai Golkar melalui proses musyawarah dan mufakat yang akan ditempuh.
"Sementara tiga Caketum yang lain sepertinya akan lebih menahan diri untuk tidak menggeser kepemimpinan AH (Airlangga Hartarto) dalam waktu dekat," kata Nyarwi.
"Untuk jangka waktu dua setengah tahun mendatang stabilitas politik kepemimpinan Golkar tampaknya masih tetap bertahan di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Tapi situasinya mungkin akan beda pada 2022 mendatang," pungkas Nyarwi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: