Jokowi-Maruf Amin tak bisa leha-leha. Karena sejumlah isu krusial yang langsung berkait dengan kepentingan publik sudah ada di hadapan mereka.
Yakni masalah target pertumbuhan ekonomi yang tidak tercapai, defisit neraca perdagangan, utang luar negeri yang terus membengkak, penurunan daya beli masyarakat, serta makin meroketnya biaya layanan sosial dasar.
Demikian yang disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL."Periode kedua ini, Jokowi seharusnya makin
confidence untuk merealisasikan janjinya tentang keadilan dan kesejahteraan rakyat," ujar Ade Senin (21/10).
Karena, menurut Ade, Jokowi-Maruf setidaknya sudah punya dua modal penting untuk merealisasikan janji kampanye mereka. Yakni dukungan mayoritas dalam Pilpres dan kekuatan koalisi di Parlemen.
"Potensi dukungan makin kuat jika Prabowo dan koalisinya juga masuk dalam pemerintahan. Sehingga tidak ada dalih politik lagi bagi pemerintah yang baru untuk mengelak dari janjinya," katanya.
Melalui modal politik kuat itu, Jokowi-Maruf juga hendaknya dapat merangkul seluruh elemen sosial yang sebelumnya terfragmentasi dengan pendekatan konsensus.
"Hal ini mengingat kekhawatiran publik tentang pembatasan kebebasan sipil dan kriminalisasi politik (masih besar)," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.