Ketua Jenggala Center, Ibnu Munzir mengatakan, kegiatan organisasi Jala di KPK tidak lagi terkait dengan Jenggala Center karena Pilpres 2019 sudah selesai. Menurut dia, Jala hanya sebuah organisasi sementara yang sempat bergabung dengan Tim Nasiobal Jenggala Center dalam kegiatan kampanye pilpres yang lalu.
Kamis kemarin, massa Jala menggelar aksi demonstrasi di KPK. Mereka mendesak KPK memeriksa Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dalam dugaan kasus korupsi KTP elektronik dan pembuatan website Revoluasi Mental. Kegiatan aksi demonstrasi ini kemudian diberitakan media massa. Ibnu Munzir menyesalkan munculnya informasi tersebut.
"Bahwa saudara dan organisasi yang saudara pimpin yakni Jala merupakan organisasi yang hanya terkait kegiatan sebuah satuan kerja, sementara bernama Tim Nasional JC yang dibentuk Jenggala Center hanya pada masa kampanye Pilpres 2019. Jala hanya merupakan satu dari sekian banyak organisasi atau jaringan yang menyatakan dukungannya pada kinerja Tim Nasional JC semasa kampanye," ujar Ibnu Munzir melalui keterangannya, Sabtu (27/7).
Menurutnya, surat klarfikasi Jenggala Center ini ditujukan kepada Ketua Jala bernama Ismail Marasabessy. Dijelaskan, setelah Tim Nasional JC telah dibubarkan, Jenggala Center saat ini sudah kembali pada kegiatan seperti biasanya selama ini. Diantaranya adalah kegiatan riset, penelitian, dan diskusi.
"Bahwa Jala tidak memiliki keterkaitan struktural dan afiliasi apapun dengan Jenggala Center. Sehingga kegiatan yang saudara dan Jala lakukan tidak terkait sama sekali dengan kegiatan Jenggala Center," demikian Ibnu Munzir.