Hal tersebut dikatakan Calon Presiden nomor 02 itu saat melakukan pidato kebangsaan di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, yang masih berlangsung saat berita ini dilaporkan (Jumat, 8/3).
"Sudah belasan tahun, tapi alhamdulilah baru bulan-bulan ini, tahun-tahun ini, saya keliling Indonesia, di kabupaten-kabupaten, saya mendengar rakyat biasa di desa-desa sudah mulai mengerti dan sudah mulai paham tentang apa yang saya perjuangkan dan sampaikan ke seluruh bangsa Indonesia," tutur Prabowo.
Ia juga bangga karena sebagian rakyat yang ia temui memakai istilah-istilah yang ia gunakan selama beberapa tahun belakangan.
"Tadi juga di jalan, saya ke Persis, saya pulang dari Masjid Agung, rakyat sudah mulai bicara ke saya 'Pak selamatkan Indonesia pak, selamatkan Indonesia. Ada juga yang 'Indonesia menang, pak'," kata Prabowo.
Menurut dia, rakyat Indonesia mulai menyadari bahwa bangsanya harus diselamatkan. Ia percaya rakyat Indonesia tidak lagi mau disebut bodoh dan hanya menurut pada pemilik modal.
"Elite di Jakarta bilang rakyat bodoh, dikasih uang dan akan patuh seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, bisa dibawa ke sini ke sana. Itu yang ingin dilestarikan elite di Jakarta," ucap Prabowo.
Prabowo menyebut banyak elite politik di Jakarta "berhati beku". Mereka hanya memikirkan kekayaan diri dan keluarganya. Ia juga menuding para elite politik memakai kekayaan mereka untuk melanggengkan kekuasaan. Elite politik membiarkan rakyat terus melarat.
"Saya bagian dari elite itu, tapi saya elite yang sadar itu salah," akunya.
Pidato kebangsaan di kampus UKRI ini merupakan salah satu kegiatan Prabowo selama mengunjungi Bandung, Jawa Barat.
Sebelum menyampaikan pidato kebangsaan, Prabowo bertemu dengan Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung.
BERITA TERKAIT: