Ironisnya, kejadian itu tidak jauh dari tempat AHY menginap selama kunjungan di Jawa Timur.
"Saya tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan atribut, spanduk Partai Demokrat di Surabaya, di sekitar saya menginap. Dan tentunya sudah ditindaklanjuti oleh struktur yang di Surabaya," ucap AHY dikutip dari
Kantor Berita RMOLJatim, Kamis, (24/1).
Bagi AHY, tindakan tersebut cukup mencoreng demokrasi di Indonesia. Apalagi pengrusakan tersebut terjadi dalam tahun politik menjelang Pileg dan Pilpres 2019 April mendatang.
"Tidak boleh ada praktik-praktik perusakan atribut, bendera dari partai mana pun termasuk partai Demokrat. Ini adalah negara demokratis, negara hukum tidak boleh ada siapa pun orang perorangan atau kelompok untuk merusak suasana kompetisi dan juga Pemilu 2019 ini," tegas AHY.
AHY berharap, seluruh parpol peserta pemilu bisa berkompetisi dengan sehat. Sehingga, pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
"Mari kita sama-sama bijak dan dewasa sebagai bangsa. Kita tidak boleh mengedepankan emosi hanya karena ingin menang dalam kompetisi," demikian AHY.
[jto]
BERITA TERKAIT: