Ada spekulasi yang mengatakan ini adalah kebaikan hati Presiden Joko Widodo.
Menurut analisa saya, ini bukan kebaikan hati Presiden Jokowi.
Sebaik apapun Jokowi ingin ditampilkan di hadapan publik, peran atau pengaruh negara adidaya Amerika Serikat tak bisa diabaikan.
Dua Presiden Amerika Serikat meminta secara tegas penangkapan terhadap Ustaz Abu Bakar Baasyir dan harus menahan di dalam penjara.
Pertama Presiden AS ke-43 George W Bush.
Beliau meminta kepada Presiden Megawati Soekarnoputri agar Ustaz Abu ditangkap tetapi Ibu Megawati tidak bersedia.
Akhirnya penangkapan terhadap Ustaz Abu bisa direalisasikan pada Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tanggal 20 Januari 2009, terjadi pergantian kepemimpinan nasional di AS, dari George W Bush kepada Barack Obama.
Obama memerintah selama 2 periode yaitu dari tahun 2009 sampai 2017.
Sepanjang Obama berkuasa selama 8 tahun, Ustaz Abu tetap mendekam di penjara.
Tanggal 20 Januari 2017, terjadi pergantian kepemimpinan nasional di AS, dari Barack Obama kepada Donald Trump.
AS, tidak lagi mencereweti dan menekan Indonesia, untuk tetap menahan Ustadz Abu.
Jadi, bukan karena kebaikan hati Jokowi, maka Ustadz Abu bisa dibebaskan.
Tapi karena sebuah negara yang sangat amat super power yang kini dipimpin seorang Presiden yang nyentrik, Donald Trump, tidak mempermasalahkan jika seorang Ustadz Abu diberi kebebasan untuk kembali berkumpul bersama keluarganya di usia senja.
[***]