Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW) menjelaskan, teror bom molotov di kediaman Komisioner KPK Laode Muhammad Syarif dan bom palsu di kediaman Ketua KPK, Agus Raharjo mengindikasikan bahwa keamanan pemberantas korupsi tidak baik.
Untuk itu, polisi harus mampu memberikan jaminan kepada para pemberantas korupsi.
“Teror itu adalah bagian dari yang sangat tidak kondusif dalam upaya KPK untuk memberantas korupsi," katanya kepada wartawan di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/1).
Kasus ini harus diungkap secara tuntas karena kredibilitas polisi menjadi taruhannya. Terlebih, polri masih berutang pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan yang terjadi tahun 2017 lalu.
"Ini adalah momentum yang sangat bagus bagi polisi untuk membuktikan bahwa mereka betul-betul menegakan hukum," urainya.
"Kalau ini dibiarkan dan teror berkelanjutan, ya berarti kita kalah dengan terorisme,†demikian wakil ketua Majelis Syura PKS itu.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.