Banyak Benturan Akibat Tidak Ada Konsepsi Ketahanan Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Selasa, 18 Desember 2018, 15:28 WIB
rmol news logo Geopolitik kerap diabaikan oleh pemimpin saat ini terkait ketahanan nasional menjelang penyelenggaraan Pemilu 2019.

Alhasil, benturan demi benturan tetap terjadi baik bernuansa suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) bahkan mengarah hingga separatis.

Direktur Global Future Institute Hendrajit menilai bahwa geopolitik mutlak harus menjadi karakter bagi seorang calon pemimpin nasional.

"Poinnya, kalau pemimpin baru lahir dasarnya adalah rekonstruksi nasional. Geopolitik harus dikembalikan menjadi ruhnya ketahanan nasional. Geopolitik itu adalah tasawufnya," jelasnya dalam diskusi bertajuk 'Keamanan Pilpres 2019: Optimisme atau Kekuatiran' di Seknas Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta, Selasa (18/12).

Menurutnya, fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini karena belum adanya undang-undang sektor keamanan nasional. Juga belum terbentuknya dewan keamanan nasional.

"Ini gambaran kita tidak punya konsepsi ketahanan nasional. Keamanan nasional hakikatnya adalah ketahanan nasional," tegas Hendrajit. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA