Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Titi Anggraeni mengatakan, sejauh ini kedua kubu hanya meributkan isu-isu murahan seperti "tampang Boyolali" dan "politisi sontoloyo".
"Ini hanya cara gampang untuk meraih popularitas," ujar Titi dalam diskusi bertajuk "Hitam Putih Kampanye Pilpres" di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12).
Padahal, lanjut dia, kedua kubu semestinya lebih mengedepankan dan membumikan program maupun visi misi ke masyarakat.
Hal itu sekaligus demi memberikan pendidikan politik bagi pemilih.
"Tapi kecenderungan kampanye kita masih mengedepankan kampanye yang sporadis ketimbang pada gagasan dan program," tutup Titi.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: