Terutama Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang kemarin hadir di reuni itu juga harus bisa menghadirkan massa sejumlah itu atas nama dirinya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengingatkan agar kontestasi Pilpres ini merupakan ajang adu program dan gagasan bukan adu fisik seperti banyak-banyakan massa.
"Pilpres itu sekali lagi adalah tempat mengadu gagasan dan konsep, serta adu program. Bukan adu kekuatan fisik secara massa," ujar Arsul saat ditemui di komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (5/12).
Sekjen PPP ini meminta kepada kubu Prabowo-Sandi, seharusnya mengedepankan gagasan dan programnya bukan, bukan menonjolkan massa yang turun ke lapangan seperti itu.
Dia pun menghargai hak demokrasi massa yang dalam jumlah besar itu berkumpul di Monas untuk menyalurkan aspirasinya. Namun dia melihat tindakan seperti itu kurang produktif dalam alam demokrasi.
"Bahwa massa berkumpul dalam jumlah yang besar itu salah satu bentuk manifestasi demokrasi dan sudah dijamin dalam UUD, persoalannya itu produktif tidak untuk kehidupan berdemokrasi kita," pungkas Arsul, anggota Komisi III DPR itu.
[rus]