Ia dianggap lawan politiknya merendahkan profesi tersebut. Kelompok pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencoba mengambil keuntungan.
Tapi, kubu Prabowo-Sandi tidak mau ketinggalan. Ketika menggelar acara di Istora Senayan, kemarin, mereka menghadirkan ratusan tukang ojek online.
Basis massa sopir ojek online alias ojol yang jumlahnya ribuan orang di banyak daerah menjadi ladang suara baru yang diperebutkan dua pasangan capres.
Bagaimana tanggapan sopir ojol sendiri?
"Kalau menurut saya namanya politik jangan bawa-bawa rakyat di bawah yang enggak tahu-menahu politik," kata Jafar, seorang pengemudi ojek online di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (23/11).
Siapapun yang menjadi presiden, ucapnya pesimis, nasib rakyat tidak akan banyak berubah, termasuk tukang ojek online. Seperti yang sudah-sudah, siapapun presidennya hanya meninggalkan janji.
"Siapapun nanti yang jadi, janji tinggal sebatas janji saja, realisasinya enggak ada," tandasnya.
[rus]