Pengamat: "Politik Genderuwo" Jokowi Tidak Substantif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 10 November 2018, 14:34 WIB
Pengamat: "Politik Genderuwo" Jokowi Tidak Substantif
Ray Rangkuti/Net
rmol news logo . Pernyataan Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo soal "politik genderuwo" adalah ungkapan yang tidak substansi.

Demikian disampaikan pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/11).

"Wajah kampanye kita hanya seperti bertarung pada ungkapan yang saling menyindir, belum masuk ke soal-soal substantif," ujar Ray.

Ditambahkannya, pernyataan Jokowi berimplikasi pada kualitas narasi yang berkembang di tengah masyarakat.

"Akhirnya, publik kita hanya ribut soal ungkapan yang sebenarnya tidak perlu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ray menyarankan kepada para kandidat capres dan cawapres agar memberikan edukasi kepada publik tentang visi-misi Indonesia ke depan.

"Harusnya perdebatkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hajat publik, tentang masa depan Indonesia, khususnya lima tahun ke depan, pungkasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA