Peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama mengatakan pihaknya melakukan survei pada tanggal 10 sampai 19 Oktober lalu. Dalam survei tersebut, kebanyakan masyarakat pemilih sangat khawatir dengan penyebaran hoax yang kian masif.
"Hasil survei kami menemukan 75 persen publik semakin khawatir dengan maraknya hoax," ungkapnya dalam konferensi pers rilis survei bertajuk "Hoax dan Efek Elektoral Kasus Ratna Sarumpaet" di kantornya di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10).
Meski demikian, kata Ikrama, masih ada pemilih yang mengaku tidak khawatir dengan adanya hoax yang beredar.
"Tidak khawatir 8,7 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab 16,3 persen," ujarnya.
Survei ini melibatkan 1.200 responden. Mereka dipilih dari seluruh wilayah Indonesia dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error dari survei adalah sebesar 2,8 persen.
"Wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner," pungkas Ikrama.
[lov]
BERITA TERKAIT: