Penyerangan terjadi usai Ratna menghadiri sebuah konferensi yang dihadiri beberapa perwakilan negara-negara di sebuah hotel.
Seusai acara konferensi, Ratna naik taksi menuju bandara bersama peserta dari Sri Lanka dan Malaysia. Diceritakan bahwa aktivis perempuan yang dikenal sebagai sang "Sang Marsinah Menggugat" atas keberaniannya menggugat pembantaian yang dialami buruh Sidoarjo, Marsinah, tahun 1993 itu, hendak naik pesawat kembali ke Jakarta melalui Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Ratna sempat menaruh curiga saat taksi yang ditumpanginya tiba-tiba dihentikan agak jauh dari keramaian.
Saat dua temannya dari Sri Langka dan Malaysia turun dan berjalan menuju bandara, Ratna ditarik oleh tiga orang ke tempat minim penerangan. Di sana ia dihajar di bagian wajah. Perut diinjak. Setelah puas, pelaku melemparnya ke pinggir jalan. Bagian samping kepala Ratna robek akibat terbentur bibir aspal.
Ratna Sarumpaet sadar dirinya dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Setelah tubuhnya dilempar ke pinggir jalan. Oleh sopir taksi itu Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi.
[dem]