Peneliti Perludem Fadli Ramadhanil menilai, Pemilu 2019 merupakan ujian bagi partai untuk menunjukkan sejauhmana tata kelola berjalan baik, khususnya menyangkut keuangan.
Menurutnya, besaran dana awal kampanye yang dilaporkan PDI Perjuangan merupakan wujud dan upaya partai dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan. Sebaiknya, partai-partai lain bisa seperti PDIP yang jujur menyampaikan jumlah dana, perolehan dan peruntukkannya.
"Karena itu, Perludem selalu mendorong transparansi dan akubtabilitas keuangan partai di Pemilu 2019. Yang harus lebih baik dari pemilu sebelumnya," kata Fadli kepada wartawan, Senin (24/9).
Kini semua parpol sudah melaporkan dana awal kampanye ke Komisi Pemilihan Umum. Jumlahnya bervariasi dari Rp 1 juta hingga paling tinggi Rp 105 miliar sebagaimana yang dilaporkan PDIP.
Fadli mengatakan, pihaknya menduga bahwa dana kampanye seharusnya memang besar. Karena cakupan daerah pemilihan yang sangat besar. Dalam memenangkan pemilu, partai harus menggerakkan kader, dan konsekuensinya harus mengeluarkan banyak dana.
Walau sudah disiasati dengan bantuan negara di beberapa pos pembelanjaan namun Perludem menilai angka dana kampanye dari partai seharusnya besar. Dalam konteks itu, bisa dipahami PDIP mengeluarkan angka dana awal kampanye yang besar.
Fadli menilai keberanian PDIP melaporkan besaran dana awal kampanye merupakan sesuatu ke arah yang lebih baik. Tentunya harus diikuti dengan memastikan dana kampanye digunakan dengan baik.
"PDIP sebagai salah satu parpol yang melaporkan dana kampanye besar patut dilihat sebagai upaya mentranparansikan laporan keuangannya," imbuhnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: