Menurut Dahnil, tindakan tersebut adalah bentuk premanisme dan anarkisme yang sengaja dibiarkan.
"Sweeping dan pemaksaan terhadap perempuan dan laki-laki membuka baju bertuliskan ganti presiden yang dilakukan di beberapa daerah terang adalah premanisme dan anarkisme yang dibiarkan," kata dia di akun @Dahnilanzar, Selasa (28/8).
Untuk itu, jelas Dahnil, kepala negara harus angkat bicara. Tidak boleh tindakan semena-mena dibiarkan terjadi negeri hukum.
"Pak Presiden tidak boleh berdiam diri @jokowi, semua pihak yang berakal sehat tak boleh diam. Ini kuburan demokrasi," ujarnya.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.