Bahkan Sandiaga Uno pihak yang dituding mantan staf khusus presiden era SBY ini, sering mengubah jawaban ketika dipertanyakan ihwal itu.
Sekarang partai pengusungnya yakni, Gerindra menyebut soal mahar adalah kabar hoaks cenderung sampah.
“Itu isu sampah, hoaks, yang pasti nggak benar lah itu,†ucap Wasekjen Gerindra Andre Rosiade kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/8).
Menurut Andre, secara logika dan rasionalitas hal tersebut sangat tidak mungkin terjadi. Isu yang berawal dari pernyataan Andi Arif itu dianggap tidak masuk akal.
“Itu biar urusan Demokrat untuk menertibkan kadernya. Kita sekarang sedang fokus di pemenangan pasangan ini,†tegasnya.
Andi Arief pekan lalu (Sabtu, 11/8) memberikan penjelasan mengenai alasan mengapa dirinya berkicau soal Jenderal Kardus dan kabar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Amanat Nasional (PAN) menerima masing-masing Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno.
Jika kicauan Andi Arief benar, berdasarkan Pasal 228 UU Pemilu, Partai politik dilarang menerima imbalan dalam bentuk apa pun pada proses pencalonan presiden dan wakil presiden. Jika terbukti menerima imbalan, partai yang bersangkutan dilarang mengajukan calon pada periode berikutnya.
[jto]
BERITA TERKAIT: