"Peran penguasa harus diimbangi oleh oposisi yang bernas. Dalam posisi inilah PAN jadi berarti," kata pengamat politik Ray Rangkuti kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/8).
Dia mengatakan hal demikian pasca Ketum PAN Zulkifli Hasan menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo yang menimbulkan spekulasi bakal berlabuhnya partai matahari terbit ke barisan pendukung petahana.
"Sinyal yang sebenarnya tidak disulit ditangkap, khususnya setelah koalisi Gerinda dan Demokrat terlihat lebih akrab. PAN memang terlihat partai penggembira dalam koalisi Gerindra-Demokrat," jelas Ray yang juga direktur eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima).
Diketahui, dalam masa pendaftaran pasangan capres, PAN belum juga menentukan arah koalisi. Meski selama ini lebih intensif menjalin hubungan dengan partai oposisi pendukung Prabowo Subianto.
PAN tidak pernah ikut dalam pertemuan partai pendukung Jokowi. PAN mengaku baru bisa memutuskan arah koalisi dalam rapat kerja nasional yang rencananya digelar pada 6-7 Agustus, namun ditunda sampai menunggu jadwal selanjutnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: