Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah kepada
Kantor Berita Politik RMOL saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin (6/8).
"Sistem pembiayaan Pilpres di Indonesia itu ngawur, belum diatur, sehingga bisa berdarah-darah itu pertarungan uang dengan orang," ujar Fahri.
Dengan demikian, sambung dia, hanya pemilik modal yang selalu menang. Pemilik modal tidak hanya bermain di satu pasangan, melainkan bisa lebih.
"Biasanya pemilik modal ini bermain di dua kaki, siapapun yang menang dia ada jejak sumbangannya," bebernya.
Sementara jika ada sumbangan dari masyarakat kepada suatu pasangan calon, lanjut Fahri, tidak seberapa berpengaruh terhadap logistik pemenangan.
"Hamba Allah paling cuma nyumbang sejuta, dua juta, yang bukan hama Allah ini nyumbang ratusan miliar dan ini yang dahsyat," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: