Menanggapi hal itu, Ketua Setara Institute, Hendardi menyatakan mutasi jabatan 38 Pati TNI itu harus jauh dari praktik "koncoisme".
"Praktik koncoisme di angkatan sudah seharusnya ditunggalkan jauh-jauh. Setiap zaman punya anak-anaknya sendiri, kata Hendardi melalui pesan elektroniknya kepada redaksi, Kamis (2/8).
Dia menyebut di tubuh kepolisian pergantian jabatan jauh lebih berani ketimbang TNI. Prestasi dan regenerasi menjadi pertimbangan dalam pergantian jabatan di tubuh kepolisian.
"Saya kira Panglima TNI mesti lebih berani dan progresif dalam melakukan pergantian dan mutasi jabatan termasuk lompatan angkatan berdasarkan prestasi," imbuhnya.
Lompatan tersebut, sambungnya, bisa meninggalkan standar-standar lama dalam tubuh TNI yang selama ini kerap digunakan oleh pimpinan TNI.
"Jadi tidak hanya sekadar mengulang standar lama dan urut kacang," demikian Hendardi.
[rus]
BERITA TERKAIT: