"Tidak cerdas dan tidak makai
sense pemikiran Misbakhun ini," ujar Wakil Sekjen Partai Demokrat, Renanda Bachtar saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/7).
Renanda menyebutkan Misbakhun seperti mengilhami namanya sendiri dengan menyebut nama AHY populer karena pembangunan opini melalui lembaga survei dan media.
Menurutnya, mustahil bagi Demokrat memesan lembaga survei sehingga santer disebut sebagai cawapres di semua lembaga survei termasuk yang pro pemerintah.
"Misbakhun itu
miss (keliru) sesuai namanya. Mana mungkin Demokrat bayar semua media survei se Indonesia, bahkan termasuk media survei kubu pesaing untuk memastikan bahwa AHY adalah kandidat terkuat cawapres 2019," jelasnya.
Sambung dia, mungkin saja Misbakhun sudah berpikir bahwa semua lembaga survei itu sudah pro dan mendukung Partai Demokrat.
"Apa Misbakhun mau bilang semua lembaga survei itu menjadikan warga partai Demokrat sebagai satu-satunya responden?" tukas Renanda.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: