"Jokowi yang berlatar belakang profesional berbasis nasionalis perlu menjaga keseimbangan dengan kekuatan politik Islam," ujar Direktur Eksekutif The Initiative Institute Airlangga Pribadi di Diskusi Kopi, Halimun, Jakarta, Minggu (22/7).
Menurut dia, hal itu akan menjadi pertimbangan utama Jokowi agar pemerintahan ke depan berjalan stabil. Jika Jokowi tidak mengambil tokoh berbasis politik Islam ke depannya, maka tudingan dirinya jauh dari umat Islam akan melekat.
Airlangga menyebut nama-nama seperti Mahfud MD, M Romahurmuziy, Muhaimin Iskandar, dan Tuan Guru Bajang (TGB) berpotensi menjadi cawapres Jokowi guna menjaga keseimbangan itu.
"Saya pikir tokoh Islam yang kuat itu Mahfud MD karena menjadi poros pertemuan antara NU dengan kelompok modernis seperti kelompok HMI, Gusdurian dan Muhammadiyah," pungkasnya. [fiq]