Pernyataannya Diplintir, Kapolri Tito Sebut Bachtiar Nasir Ustad Tidak Cerdas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 18 Juli 2018, 01:32 WIB
rmol news logo . Dalam sebuah video, penceramah Bachtiar Nasir mengatakan kalau Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian setuju dengan sistem khilafah lantaran demokrasi liberal saat ini dianggap tidak bagus untuk Indonesia karena dapat merusak.

Orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu lantas geram dan langsung mengingatkan Bachtiar dengan pesan elektronik.

"Saya langsung WA yang bersangkutan," kata Kapolri di hadapan para dai (penceramah) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (17/7).

Sebelumnya, Tito mengaku kenal Bachtiar sebagai seorang ustad, orang yang cerdas dan sebagai negarawan.

"Tapi begitu melihat kata-kata ustad disitu saya hilang kesan saya itu. Kesan saya ustad tidak secerdas yang saya lihat," kata Tito menirukan pesannya ke Bachtiar Nasir.

Geramnya Tito, karena pernyataannya diplintir oleh Bachtiar Nasir, yang berawal pada saat dirinya bersama Bachtiar tengah berdiskusi soal sistem demokrasi yang saat ini diterapkan di Indonesia.

"Saya tidak pernah menyatakan bahwa saya mendukung khilafah. Yang saya sampaikan demokrasi liberal saat ini kalau kebablasan bisa menjadi pemecah bangsa ini," tekan Tito.

Tito menjelaskan, demokrasi liberal akan bisa diadopsi oleh Indonesia ketika kelas menengah sudah besar dibandingkan kelas kecil. Untuk saat ini, kata Tito, Demokrasi Pancasila merupakan ideologi yang paling tepat diterapkan.

"Maka ruang kebebasan yang terlalu bebas itu harus dipotong caranya apa. Misalnya dengan adanya Perppu tentang Ormas kebebasan berserikat dan berkumpul," demikian Tito. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA