"Kritik itu memberikan masukan yang konstruktif dengan data-data dan solusi. Itu kritik, sampaikan tidak apa-apa," kata Jokowi dikutip
Kantor Berita Politik RMOL dari laman
http://setkab.go.id/, Selasa (17/7).
Mencemooh, mencela, menjelekkan menghujat, memfitnah, dan nyinyir, lanjut Jokowi, justru banyak dilakukan sekarang terutama di media sosial.
"Enggak tahu siapa yang buat," ujarnya
Untuk itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengajak semua elemen masyarakat selalu berpikir positif karena tantangan-tantangan ke depan tidak mudah.
Jokowi bersyukur karena dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang digelar di 171 daerah pemilihan akhir bulan Juni lalu berjalan dengan baik. Menurutnya, masyarakat semakin matang berpolitik, dewasa berdemokrasi, serta bisa memilih pemimpin yang baik.
"Kalau memilih ya dilihat track record-nya seperti apa, rekam jejaknya seperti apa, prestasinya seperti apa, kinerjanya seperti apa dilihat," ucap dia.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan, dalam berpolitik di tanah air mudah sekali adanya saling curiga, berprasangka jelek dan berpikiran negatif terhadap orang lain.
"Kenapa kita tidak khusnul tafahum, berprasangka baik pada orang lain, berprasangka positif pada orang lain," ucapnya.
Jokowi berharap agar masyarakat tidak berpikiran negatif terhadap orang lain serta saling mencela dan mencemooh, seperti yang banyak terjadi di media sosial saat ini.
[fiq]
BERITA TERKAIT: