Berbagai produk langsung dikeluarkan lembaga, mulai dari hasil exit poll hingga quick count. Bahkan hasil-hasil itu dibawa dalam sejumlah diskusi yang dibahas bersama dengan analis politik di media televisi.
Namun begitu, bahasan diskusi hasil survei itu sama, sebatas membahas tentang kemenangan dan kekalahan kandidat. Padahal ada yang lebih penting ketimbang kemenangan dan kekalahan kandidat dalam pilkada.
“Para analis politik (lembaga survei) jangan melulu kaji kalah menang kandidat,†tegur Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi dalam akun Twitter pribadinya.
Adhie menjelaskan bahwa nasib rakyat merupakan hal yang paling penting dibahas usai Pilkada. Dalam hal ini, kajian harus mengarah pada nasib rakyat lima tahun ke depan setelah daerah itu dipimpin oleh kandidat yang terpilih dalam pilkada.
"Kaitkan
dong dengan nasib rakyat," tegasnya.
Terpenting saat ini, berbagai hasil penghitungan cepat itu dikaitkan dengan potensi kemunculan capres dan cawapres. Dalam hal ini, dibutuhkan kajian mendalam tentang potensi program yang diusung dari paslon, apakah akan membawa perbaikan bagi nasib rakyat atau rakyat tetap terbelenggu dengan masalah ekonomi.
"(Harus dikaji) jika si A menang nasib rakyat jadi begini. Jika si B yang menang nasib rakyat akan begono dan seterusnya," tukasnya. [
ian]
BERITA TERKAIT: