Lamanya KPU memberikan informasi inilah menjadi salah satu faktor banyak bermunculan lembaga hitung cepat di Indonesia.
"Rakyat berhak tahu siapa pemimpin terpilih hari ini juga secepatnya karena peradaban sudah sampai disana ilmu pengetahuan menemukan statistik teknologi menemukan semua yang dibutuhkan sehingga kita sampai kepada situasi bahkan dua sampai empat jam setelah TPS ditutup kita sudah tahu siapa yang terpilih," ujar pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (27/6).
LSI Denny JA sendiri sudah melakukan quick count Pilkada di 10 provinsi dengan margin error 1 persen dan data yang masuk sebanyak 95 persen.
"Ini data yang
Insya Allah valid tapi sebelumnya saya buat dulu
disclaimer bahwa nanti yang berlaku tetaplah pengumuman dari KPUD karena memang otoritas resmi yang mengumumkan siapa yang menang siapa yang kalah adalah KPUD," tuturnya.
Seperti diketahui, KPU memberikan keterangan resminya setelah 2-3 minggu dari hari pemungutan suara. Padahal masyarakat ingin mengetahui hasil secepatnya.
Menurut Denny, kemajuan teknologi sepatutnya dipergunakan dengan baik. Sehingga proses penghitungan suara dapat cepat, akurat dan dipetanggungjawabkan.
[wid]
BERITA TERKAIT: