"Revolusi industri generasi 4.0 membuat manusia dapat menikmati kecanggihan teknologi yang juga dapat dengan mudah merusak kreatifitasnya," kata Rasminto dalam Seminar Ilmu Sosial di kampus UNJ, Jakarta, Kamis (7/6).
Sambung dia, dengan adanya arus global memungkinkan aktifitas manusia yang borderless tanpa sekat dalam berhubungan dengan dunia luar sehingga memungkinkan peran ilmu untuk mencegah terjadinya paham-paham radikal masuk di masyarakat.
"Karena itu sangat diperlukan penguatan pemahaman yang komprehensif kembali tentang peran ilmu-ilmu sosial dalam mencari solusi," bebernya.
Masih kata Rasminto, ilmu sosial juga sebagai legitimasi ilmiah terhadap berbagai analisis masalah sosial dalam masyarakat. Tentunya hal ini menjadi tanggung jawab moral mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial untuk mencetak generasi yang memperkuat budaya bangsa.
"Kita bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten untuk penguatan kebudayaan masyarakat Indonesia," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: