Inisiator #2019GantiPresiden: Temuan Di Semplak Bukti Pemerintah Tak Profesional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Kamis, 31 Mei 2018, 07:35 WIB
Inisiator #2019GantiPresiden: Temuan Di Semplak Bukti Pemerintah Tak Profesional
Foto: Net
rmol news logo Penemuan 800 ribu lebih KTP-el invalid atau rusak yang berada di gudang Kemendagri, Semplak, Bogor, merupakan bukti bahwa pengelolaan data penting ini tidak profesional.

Begitu kata inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera dalam akun Twitter @MardaniAliSera, Rabu (30/5).

Semakin tidak profesional lantaran ratusan ribu keping KTP-el itu baru akan dimusnahkan dengan cara digunting setelah ramai di media.

“Padahal kita tidak dapat paspor baru sebelum paspor lama digunting. Begitupun buku tabungan atau kartu atm kita. Semua punya SOP yang jelas karena KTP-el ini memiliki data diri yang lengkap dan bersifat rahasia,” ujarnya.

Lebih lanjut, ketua DPP PKS ini turut menyoroti tentang validasi KTP-el tersebut. Sebab, validasi itu tidak dapat dideteksi dengan mata telanjang dan harus dibaca melalui card reader.

“Jangan anggap remeh masalah ini. Pemerintah bermain api jika menganggap masalah ini keci,” sambungnya.

Seharusnya, lanjut Mardani, setelah negara mewajibkan warga menyetor data diri, termasuk sidik jari dan biometriknya, maka tugas negara adalah menjaga data tersebut.

“Pengelolaan di Semplak menunjukkan pemerintah gagal menjaga kerahasiaan ini,” tukasnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA