Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dalam keterangannya, Selasa (29/5) menilai, kasus kerusuhan yang menewaskan lima polisi itu sepertinya akan dilupakan begitu saja tanpa ada yang bertanggung jawab, apalagi dicopot dari jabatan.
Padahal, sambung Neta, jika dicermati kasus kerusuhan itu terjadi akibat kecerobohan luar biasa dari aparatur institusi kepolisian di mana 160 tahanan teroris ditempatkan di rutan yang tidak layak.
"Hingga Kapolri mengaku kaget Rutan Brimob menjadi begitu over kapasitas," ujarnya.
Kapolri sendiri sudah pernah beberapa kali mengatakan jika ada pejabat kepolisian yang tidak becus menjalan tugasnya, seperti Kapolres atau Kapolda kecolongan di wilayah tugasnya, akan segera dicopot dari jabatannya.
"IPW menuntut Polri harus segera mencopot para pejabat kepolisian yang bertanggung jawab dalam kasus ini, baik di Rutan Brimob maupun di Surabaya," desak Neta.
[wid]