Dalam perayaan May Day di Istora Senayan, terselip aksi deklarasi dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk maju menjadi calon presiden dalam Pilpres 2019. Said Iqbal malah mengingatkan Fritz tidak bermain politik.
"Saya lupa namanya, tolong diingatkan melalui media jangan bermain politik dengan buruh ya. Buruh itu orang kecil, buruh itu hanya berfikir tentang bagaimana perjuangan nasibnya bisa diperhatikan oleh negara, oleh pemerintah," ujar Said Iqbal di Istora Senayan, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/5).
Said mengatakan apa yang dilakukan para buruh sebagai hal yang wajar. Dimana buruh yang masih bagian warga negara Indonesia dapat menyuarakan pendapatnya termasuk mengungkapkan presiden yang diingingkannya.
"Tahun 2019 adalah tahun dimana secara konstitusional kita boleh memilih seorang presiden dan tidak ada larangan. Buruh adalah warga negara yang menyampaikan sikap terhadap keputusan dan sikap politiknya," lanjutnya.
Ia pun mengingatkan Fritz untuk tidak ikut campur dalam perayaan May Day daripada menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.
"Kami berpesan pada seseorang Bawaslu itu jangan main politik, nanti malah ada reaksi balik dari kawan-kawan buruh. Saya nggak ada ancaman-ancaman apa-apa ya, jangan ada reaksi balik malah kacau menjadikan suasana gaduh," tukasnya.
Sehari sebelum perayaan May Day anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan kampanye baik Pilkada maupun Pemilu pada perayaan May Day. Sementara KSPI dalam perayaan buruh di Istora Senayan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto. Prabowo hadir dalam deklarasi tersebut. Bahkan Prabowo menandatangani kontrak politik dengan para buruh.
[dem]
BERITA TERKAIT: