Dua kali menjadi Wapres RI membuat JK matang dalam berpolitik dan memliliki pengaruh serta jaringan kuat. Dengan begitu, JK dapat memainkan tiga peran di Pilpres 2019. (Baca:
JK Gandeng BG Dan Anies, Jokowi Makin Tak Nyaman)
Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari, menilai, tiga peran yang bisa dimainkan JK yaitu mencalonkan lagi sebagai presiden, mencalonkan diri menjadi wapres, atau menjadi "king maker".
"Namun, untuk Capres saya rasa tidak mungkin, karena pengalaman 2009 kalah dan JK tahu bahwa kesamaan suku menentukan. Dia sadar bukan orang Jawa," kata Qodari kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/2).
Jika kemudian maju kembali sebagai Cawapres, tentu akan menjadi perdebatan publik. Faktor usia dan riwayat dua kali menduduki kursi Wapres jadi halangan.
Hal yang paling mungkin, JK menjadi king maker.
"Kalau per hari ini kecenderungannya (JK) mendukung Jokowi, karena beliau mengeluarkan pernyataan mendukung, tapi untuk wakilnya saya belum tahu. Tapi yang sudah-sudah, nama Anies muncul," beber Qodari.
Qodari menjelaskan bahwa JK memilki kedekatan dengan Gubernur DKI Jakarta itu. Dan telah menjadi rahasia publik bahwa JK-lah yang menyuguhkan Anies ke Partai Gerindra untuk dipasangkan dengan Sandiaga Uno.
"Kalu Anies kan sudah pernah didorong sebagai calon gubenur," jelas Qodari.
Indikasi itu diperkuat dengan pernyataan JK soal sosok pendamping Jokowi yang paling tepat adalah orang muda. Qodari menilai Anies masuk dalam kriteria itu.
"Dari dua indikator, yang pertama pernah di-endorse dan yang kedua sosok muda, saya kira Anies berpeluang," demikian Qodari.
[ald]
BERITA TERKAIT: