"Pantas dia dipecat dari menteri pendidikan oleh Presiden Jokowi. Dia (Anies) tidak punya visi pendidikan. Bisa-bisanya mengorbankan pendidikan anak bangsa dan menempatkan pendidikan sebagai penyebab kemacetan," kata analis kebijakan transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan melalui pesan elektronik kepada redaksi, Kamis (15/2).
"Urusan olahraga yang Indonesia tidak punya prestasi kok mengalahkan pendidikan dan masa depan anak bangsa. Memangnya Indonesia bisa juara umum di Asian Games? Tapi kok pilih solusi kemacetan dan Asian Games malah mengorbankan masa depan pendidikan anak? Sebuah pemikiran yang sangat tidak cerdas meliburkan anak sekolah hanya untuk kegiatan olahraga," sambung dia.
Soal kemacetan Jakarta menurut dia, sebab utamanya adalah tingginya penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Sedangkan angkutan anak sekolah kecil dampaknya menyumbang kemacetan Jakarta.
"Paling hanya sekitar 14% menyumbang kemacetan. Jadi tidak pengaruh banyak memecah kemacetan perjalanan atlit," katanya.
Tigor menyarankan beberapa skenario untuk mengurangi kemacetan perjalanan atlit Asian Games. Pertama, naikkan tarif parkir semahal mungkin, seperti diberlakukan Cina saat penyelenggaraan Olimpiade. Di negeri ginseng tersebut, tarif parkir dinaikkan hingga 5 kali lipat dari biasanya.
Kedua, melarang kendaraan pribadi lewat pada jalan rute perjalanan atlit selama penyelenggaraan Asian Games.
"Ketiga, menata ulang rute angkutan massal yang ada," demikian Tigor.
[dem]
BERITA TERKAIT: