Menteri Basuki Dorong Kepala Daerah Bangun Infrastruktur Tepat Sasaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Rabu, 31 Januari 2018, 08:08 WIB
Menteri Basuki Dorong Kepala Daerah Bangun Infrastruktur Tepat Sasaran
RMOL
rmol news logo Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono turut mengisi materi dalam sekolah partai yang diselenggarakan PDI Perjuangan untuk para calon kepala daerah pada 28 Januari sampai 2 Februari 2018.

Dalam pemaparannya, Basuki menguraikan pembangunan infrastruktur yang selama ini menjadi prioritas pemerintahan Joko Widodo. Dia memberikan tips bagaimana kepala daerah membangun infrastruktur yang tepat sasaran dalam arti tidak hanya dirasakan langsung manfaatnya tetapi juga bisa berperan dalam mengurangi kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Pembangunan infrastruktur memang merupakan investasi jangka panjang yang memang tidak akan bisa dirasakan dampaknya oleh masyarakat dalam waktu dekat. Sebab, ada proses yang harus dilalui untuk mencapai peningkatan," kata Basuki di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat.

Basuki kemudian menceritakan, meskipun pembangunan infrastruktur merupakan investasi jangka panjang, tetapi jangka pendeknya tetap ada hasilnya. Salah satu yang bisa diukur adalah angka penurunan kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 menunjukkan, persentase penduduk miskin mencapai 10,38 persen. Dari jumlah tersebut 61,47 persen berada di wilayah pedesaan, dan 38,53 persen berada di wilayah perkotaan.

"Jumlah ini turun bila dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 10,78 persen. Kemiskinan masih menjadi tantangan dalam membangun infrastruktur," ujarnya.

Selanjutnya untuk meningkatkan pemerataan di desa sekaligus menurunkan tingkat kemiskinan di wilayah desa, Pemerintah telah memulai program Padat Karya Tunai (PKT) Tahun 2018. Salah satunya adalah program PKT Irigasi (P3-TGAI) yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. Menteri Basuki mengatakan adanya program padat karya ini membuat para petani membangun desanya di saat tidak musim tanam.

"Biasanya para petani, setelah masa tanam, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan lain. Tapi dengan adanya program padat karya ini mereka tidak perlu pergi ke mana-mana. Justru mereka membangun desanya lewat pembangunan saluran irigasi dan mendapatkan upah," papar Basuki.

Ditambahkan Basuki, strategi seperti itu bisa diterapkan kepala daerah dalam menjalankan kepemimpinannya. Di mana orientasi pembangunan infrastruktur selain untuk kemajuan secara fisik juga untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA