"Hampir semua partai politik yang ada saat ini melakukan 'pengemisan' kepada calon yang mereka dukung dengan seribu alasan," kata pengamat politik dari Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, Jumat (12/1).
Jelas Andy, mahar politik sama dengan politik dagang sapi yang artinya memperdagangkan dukungan politik.
Kalau ini terjadi, tentu saja calon jadi yang direkom parpol akan membuat program 'balik modal', ujung-ujungnya politik KKN semakin menjamur.
"Menurut saya ini termasuk kategori politik uang yang akhirnya rakyat lah yang menjadi korban," terang Andy.
Maraknya OTT yang dilakukan oleh KPK terhadap para kepala daerah diyakini juga disebebkan karena para kepala daerah tersebut ingin 'balik modal.
"Dan sebagai akibat masih banyaknya praktek politik uang di parpol akan berdampak semakin tingginya tingkat apatisme rakyat terhadap pemilihan dengan golput, karena rakyat merasa hanya sebagai objek penderitaan dari pemilihan," demikian Andy.
[rus]
BERITA TERKAIT: