Demikian disampaikan tokoh muda nasional asal Sumatera Utara, Maruarar Sirait, di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, dalam acara diskusi publik bertemakan "Pancasila, Generasi Muda dan Ekonomi Kreatif" di GOR UIN Sumut, Medan (Sabtu, 25/11).
Selain Maruarar, hadir sebagai pembicara adalah pendiri Sopo Helios & Toba Odyssey, Yanes David Sidabutar; Ketua Pusat Kajian Kepemudaan dan Kewirausahaan yang juga dosen FISIP Universitas Sumatera Utara, Faisal Andi Mahrawa; serta pengusaha muda Anggi R Lubis.
"Sebagaimana kata Bung Karno, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah," ungkap Maruarar, yang juga politisi muda PDI Perjuangan.
Bung Karno, tegas Maruarar, adalah sosok pemimpin paripurna. Bung Karno lahir dari sebuah proses sejarah panjang, baik dari sisi pemikiran dan pergerakan.
"Jalan menjadi pemimpin yang menginspirasi itu tak mudah. Tak ada pemimpin yang lahir dari sebuah kemanjaan. Pemimpin harus hadir dengan sikap yang jelas dan konsisten," tegas Maruarar
Maruarar juga memberi contoh sosok Nelsom Mandela di Afrika Selatan. Nelson merupakan sosok yang konsisten dengan apa yang diyakini dan diperjuangkannya hingga harus masuk penjara. Namun sejarah membuktikan, keluar dari penjara Nelson malah menjadi Presiden.
"Dan saat menjadi presiden, Nelson Mandela mengampuni dan merangkul rakyat kulit putih. Beliau jadi legend, jadi role model bagaimana seorang pemimpin politik besar itu hadir," demikian Maruarar.
[rus]
BERITA TERKAIT: