Itu karena Emil memilih maju ke Pilkada Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa berbekal dukungan resmi dari Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Peneliti Senior dari lembaga CSIS, J. Kristiadi, berpendapat, pemecatan Emil oleh PDIP malah menguntungkan bagi rakyat.
Pasalnya, yang memilih Emil nantinya adalah rakyat. Sehingga di manapun Emil berada maka kemenangannya harus tetap menjadi kemenangan bagi rakyat.
"Tidak untuk kemenangan pribadi, apalagi kemenangan partai. Tidak bisa begitu," kata Kristiadi usai diskusi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/11).
Sementara itu, Emil Dardak menghormati keputusan PDIP mengenai pemecatannya. Namun, ia mengaku telah berkomunikasi dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristianto, sebelum memutuskan untuk maju mendampingi Khofifah yang rencananya juga bakal diusung Partai Nasdem dan PPP.
Emil juga menegaskan dirinya akan tetap menghargai PDIP sebagai partai yang pernah mengantarkannya memenangkan Pilkada Trenggalek tahun 2015.
[ald]